Dear mantan, Terimakasih karena telah mengajariku tentang 12 hal ini



Entah kenapa harus patah hati, dia yang kamu cintai dengan penuh ketulusan pada akhirnya pergi meninggalkanmu. Kini kamu pun memiliki banyak pertanyaan yang ingin kamu ajukan kepadanya. Tentang cinta yang pernah ada dan tentang rindu darinya yang pernah terucap. Apakah nyata cinta yang pernah diungkapkan dan rindu yang dituturkan darinya? ataukah itu hanya sebatas untuk membuat kamu senang.

Tapi kamu tahu bahwa sulit untuk bisa menemukan jawabannya, meskipun kamu tahu bahwa dia pernah ungkapkan alasannya tetapi itu tidaklah cukup bagimu untuk memahami yang terjadi. Kini kamu hanya diam menunggu waktu agar dia segera hilang dari ingatanmu.

Seiringnya waktu yang berlalu kenangan tentangnya kuyakini akan pupus dari hatimu. Saat itu terjadi, maka Kamu pun akan mulai tertawa kembali terlebih saat mengingat tentang tangis air mata untuk dia yang tidak memiliki rasa sayang. Apa yang pernah kau lakukan ternyata sebuah tindakan yang bodoh yang tidak seharusnya kamu lakukan, tapi itu bukanlah kesia-siaan. Karena masalalu itu kini membuat kamu mampu untuk bersyukur karena  pernah menjalin cinta dan putus darinya. Atas apa yang dia lakukan di masalalu kamu mulai menemukan banyak hal yang berharga, kesakitan yang dilakukannya telah mengajarkanmu tentang ini.

Terimakasih karena telah membuatku menjadi pribadi yang lebih kuat

Perpisahan yang terjadi di masalalu telah mengajariku tentang bagaimana merasa sakit, karena itu kini aku menjadi lebih tahu bagaimana menghadapi kesakitan jika suatu saat nanti akan menjumpainya kembali. Aku tak akan sama seperti di masa dulu, kini aku akan menjadi sosok yang lebih kuat.

Tapi aku percaya dengan apa yang pernah terjadi, kelak jika aku kembali jatuh hati aku lebih mampu untuk menjaganya, karena aku telah belajar dari kisah yang pernah ada. Dan nanti jika aku menemukan penggantimu, aku tentu lebih siap untuk menerima berbagai konsekuensi dari terjalinnnya sebuah hubungan.

Terimakasih karena mengajariku untuk menerima keadaan

Hidup memang tak selalu sama dan sesuai dengan apa yang kita harapkan, karena skenario kehidupan bukanlah kuasa yang kumiliki. Tuhan telah merancangnya, tentang cinta yang datang dan pergi hanya dia yang tahu. Seperti cinta kita yang pada akhirnya putus ditengah jalan juga adalah atas kehendaknya. Setelah perpisahan denganmu, hari ini aku belajar satu hal yang pasti. Aku selama ini telah lupa dan tak sadar, hidup yang kulalui dengan menangisi keadaan adalah perbuatan yang sia-sia. Kini aku aku tahu bahwa aku harus menerima keadaan apapun dengan rasa syukur.


Terimakasih karena kini aku tahu caranya menikmati hidup sebelum menemukan pasangan

Dulu ketika masih denganmu waktuku selalu habis hanya untuk berdua. Kini setelah kamu pergi, aku tahu ada sesuatu yang pernah salah tentang caraku menjalani hubungan. Banyak hal yang telah kulewatkan, ternyata aku hidup tak hanya denganmu. sahabat dan dan keluarga yang pernah kuacuhkan ialah sebenarnya teman sejati di saat sepi. Dan karenamu aku berterimakasih karena membuka mataku yang pernah tertutup karena mengabaikan mereka yang sangat berharga dalam hidupku. Kelak jika aku membina hubungan, maka aku akan berbagi dengan adil. Membagi waktuku dengan pasangan dan orang-orang tedekatku secara bijak. Aku tidak mau lagi egois, tak mau lagi acuh terhadap sekitar, karena aku tahu bahwa aku juga butuh hidup dengan mereka.


Terimakasih karena telah mengajariku tentang caranya mengikhlaskan dan berdamai dengan kehidupan

Setelah kau pergi, memang butuh waktu lama untukku melepaskanmu. Kenangan bersamamu memang benar sangatlah indah dan sulit untuk kutinggalkan. Ada pula hari-hari bahagia yang sulit kurelakan, karena tersimpan rapat di hati. Tetapi kini setelah berjalannya waktu aku mulai menyadari bahwa menyimpan rapat kenangan dan mengharapkan kembali apa yang hilang adalah tindakan yang salah. Terimakasih karena kini aku lebih tahu caranya mengikhlaskan seseorang yang pernah kita sayang dan berdamai dengan kehidupan yang pernah ku kutuk.


Terimakasih karena memberiku pelajaran tentang caranya memposisikan diri dalam sebuah hubungan

Kesakitan mendalam yang dulu terjadi adalah karena salahku sendiri. Aku terlalu yakin dan percaya akan hadirnya bahagia yang bisa tercipta dari hubungan yang kita bina. Aku pun terlalu memuliakan cinta kita, dan menganggap semua akan berjalan baik adanya, sehingga ketika kau pergi maka aku pu tak mampu untuk berdiri karena kenyataan yang terjadi terlalu jauh dari harap. Dan kini aku bersyukur karena kita pernah berdua, dari apa yang pernah kulalui bersamamu aku mulai memahami tentang caranya memposisikan diri dalam sebuah hubungan. Tak lagi ada cinta yang begitu fonemenal dalam hidupku kelak, semua akan terjalin secara biasa. Aku tak mau melakukan salah yang sama untuk kedua kali, cukup hanya denganmu saja aku pernah menggantungkan cinta yang begitu besarnya. Kini aku akan memberi porsi cinta sewajarnya dengan penuh logika.


Terimakasih karena kini aku lebih tahu caranya mempertahankan

Karena adanya perpisahan denganmu, kini persepsi dan pandanganku tentang sebuah hubungan telah ku ubah. Aku kini menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan berbagai hal. Aku tahu ada beberapa hal kebodohan dan kesalahan yang membuat kita jauh, diantaranya karena terlalu percaya kepadamu. Sehingga prioritas untuk mempertahankan cinta terlalu kuabaikan karena kepercayaanku terhadapmu. Tetapi kini tentu berbeda, aku akan lebih selektif untuk menilai pasanganku kelak. Aku akan mencoba untuk memahami segala hal tentangnya, karenamu aku belajar tentang caranya mempertahankan hubungan dengan bentuk perhatian.


Terimakasih karena membuka pemikiranku bahwa membina cinta itu tidaklah sederhana

Dengan kepergianmu, aku mulai memahami bahwa membina cinta tiadalah sederhana. Untuk mencapai sebuah kebahagiaan yang hakiki, ada jurang yang jauh yang harus disatukan. Tentang bagaimana menyatukan pandangan dan pemikiran yang berbeda. Memang ku akui sangatlah sulit, tapi itulah kehidupan. Karenamu kini aku tahu, bahwa untuk mencapai itu aku harus lebih berjuang untuk menciptakan jembatan dalam menyatukan perbedaan. Aku percaya bahwaa aku bisa, karena aku telah belajar darimu.


Terimakasih karena perpisahan yang terjadi menunjukkanku jalan untuk lebih memantaskan diri

Tanpa berpisah darimu mungkin aku tidak pernah tahu tentang sifat buruk yang kumiliki, dan berbagai hal yang mungkin bisa membuat orang tidak suka padaku. Mungkin aku tak akan tahu jika kita tiada bertemu. Terimakasih karena kamu telah membuka jiwaku agar aku mau berusaha untuk menjadi  pribadi yang lebih baik lagi. Dalam masa kesendirian setelah kepergianmu, inilah waktu bagiku untuk mempersiapkan dan memantaskan diri untuk menjemput jodoh terbaik.


Terimakasih karena memberi kesempatan kepadaku untuk hidup lebih bahagia

Dengan keputusan yang kau pilih untuk meninggalkanku, aku memahami bahwa ini bukanlah sebuah kutukan untukku. Justru aku tahu bahwa inilah jalan terbaik bagi kita. Andai kau tak memutuskanku sekarang, aku tidak mampu berpikir bagaimana hubungan kita kelak saat telah terikat dan kau meninggalkanku, apakah tidak akan lebih tragis dari yang sekarang? Terimakasih telah memutuskanku dan menyadarkanku, kamu telah membuka jalan yang terang dan memberi kesempatan padaku agar bisa hidup bahagia dengan yang lainnya, Karena waktuku masih panjang untuk mendapatkan yang terbaik.


Terimakasih karena telah mengajariku untuk mengatakan “tidak” pada orang yang kita sayang

Mungkin karena dulu aku terlalu mencintaimu, maka sulit bagiku untuk menolak dan mengatakan tidak saat kamu inginkan sesuatu. Karena cinta yang luar biasa logikaku telah kalah karena kemauanmu. Tapi kini aku tahu bahwa itu adalah hal yang konyol, terkadang hatiku tak sependapat dan terasa sesak adanya melakukan sesuatu yang tak kusukai.
Setelah kisah kita usai, maka telah kuputuskan bahwa aku harus mampu bilang tidak kepada pasangan saat aku sendiri tak setuju dengan keinginannya. Aku tahu bahwa aku juga perlu memiliki prinsip yang teguh dan pemikiran utuh untuk menyampaikan apa kata hatiku, karena bagaimana pun itulah yang terbaik untuk sebuah hubungan yang sehat. Terimakasih karena kamu telah membuka hatiku untuk memahami tentang itu.


Terimakasih karena air mata yang kau hadirkan telah mengajariku untuk bangkit dan menjadi diri sendiri

Terkadang untuk membahagikanmu aku harus berpura-pura menjadi orang lain. Kepribadianku yang sebenarnya pun kusembunyikan demi untuk hidup denganmu. Walaupun benci merasuki hati menjadi bukan diriku sendiri, tapi itulah jalan yang dulu kupilih. Maka kepahitan pun tak terelakkan setelah menerima kenyataan bahwa apa yang kulakukan tak memiliki arti yang besar bagimu, dengan keputusanmu mengakhiri hubungan.

Tapi dari itu aku belajar bagaimana pun hasilnya aku harus tetap menerima dan hidupku haruslah tetap berjalan. Membangkitkan hati dan perasaan yang tercabik memang sulit, karena memaafkan masalalu adalah tentang rentang waktu. Meskipun membutuhkan waktu lama, aku bersyukur telah melewatinya. Kini aku tahu bahwa aku harus menjadi diri sendiri untuk bisa diterima apa adanya oleh pasanganku kelak. Disaat ada yang menerimaku tanpa sebuah alasan, tanpa aku harus menjadi orang lain, tanpa perlu banyak mengorbankan hati, maka dialah jodoh sejatiku.


Dear mantan, terimakasih dari hatiku yang terdalam karena telah memberiku kesempatan untuk menemukan jodoh sejati

Selamat jalan untuk sebuah kenangan yang telah mengajariku banyak hal. Tanpamu yang pernah hadir di hidupku, aku mungkin tidak akan menjadi pribadi seperti yang sekarang. Mampu tersenyum dan menatap optimis tentang lika-liku kehidupan. Menyerapi sari pati kehidupan yang tumpah ruah ini, dan menemukan salah satu hal yang paling membuatku terkagum-kagum. Aku baru menyadari tentang betapa baiknya kamu, betapa mulianya dirimu, tentang keputusan bijak yang kau tempuh itulah cara terbaik yang kau ciptakan agar aku memiliki kesempatan untuk berjuang menemukan cinta sejati. Dear mantan, terimakasih dari hatiku yang terdalam.

Post a Comment for "Dear mantan, Terimakasih karena telah mengajariku tentang 12 hal ini"