Tips Agar Tidak Terlalu Berharap Sama Pacar , Ini Alasan yang Harus Kamu Tahu

tips tidak terlalu berharap sama pacar

Memiliki harapan dalam sebuah ikatan adalah sesuatu yang wajar.

Karena memang dengan adanya harapanlah membuat kita memiliki antusiasme untuk menjalani hubungan, yang memunculkan hasrat untuk menjalani cinta dalam mencapai tujuan yang kita tetapkan.

Berharap bahagia, langgeng, dan mungkin juga berharap sampai pelaminan. 

Jika pada akhirnya apa yang menjadi impian kita ternyata berakhir tak sejalan, itu adalah yang terbaik. Jalan yang semula terang bisa redup ditengah jalan adalah konsekuensi yang harus kita hadapi dengan lapang dada.

Banyak dari kita yang memahami tentang hal ini, dan mengatakan siap untuk menghadapinya.

Tapi kenyataannya meskipun dari kita memahami tentang ini, pada pelaksanaannya seringkali menolak dan mengabaikan, serta tidak mengikhlaskan ketika terjadi kegagalan. 

Apa pentingnya tahu ini? 

Kita tahu bahwa harapan adalah sesuatu yang terletak di dalam pikiran.

Harapan berasal dari pikiran kita yang terbentuk dari sebuah kepercayaan terhadap seseorang yang memunculkan sebuah keinginan,kemudian kita meyakini bahwa apa yang kita inginkan dari dia akan berakhir baik. 

Tapi apakah kita bisa menjamin bahwa semua hal akan berakhir baik?

Lantas bagaimana jika keinginan itu tidak terwujud?

Untuk itulah saat penting memberi batasan tentang harapan agar meminimalkan terjadinya perasaan terluka karena tidak bisa mewujudkan impian.

Lalu apa yang bisa dilakukan?

Hal yang harus dilakukan adalah dengan tidak menaruh harapan yang terlalu berlebihan kepada orang lain. 

Kita memang boleh percaya padanya, tapi jangan mempercayakan sepenuhnya. 

Kebahagiaan kita terletak ditangan kita sendiri, bukan orang lain.

Orang lain hanyalah sebagai pendukung untuk mewujudkan kebahagiaan kita. 

Harapan yang realistis dalam sebuah hubungan

Dalam sebuah hubungan pun berlaku sama, boleh memiliki harapan tapi sewajarnya.

Kewajaran dalam menetapkan sesuatu adalah hal utama yang harus tanamkan dihati. Ini adalah kunci utama untuk bisa menekan pikiran agar tidak terlalu berharap sama dia.

Karenanya kita perlu menghindari kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan saat menjalin kasih dengan seseorang.

Hal-hal berikut ini adalah sikap yang salah yang perlu kamu hindari saat menjalani sebuah hubungan.

1. Memiliki ekspektasi yang berlebihan tentang masa depan kamu bersamanya

Dalam sebuah hubungan seringkali kita memiliki harapan daan tujuan yang berlebih tentang masa depan bersamanya. Karena itu muncullah keyakinan yang besar, keyakinan bahwa ia mampu mewujudkan harapan sesuai dengan apa yang kamu pikirkan. 

Inilah yang bisa menjadi pemicu sakit hati dan membuat hancur perasaan diri sendiri karena memiliki harapan yang terkadang kurang rasional.

Kita mungkin sayang dan cinta padanya, akan tetapi jangan terlalu berlebihan dalam menetapkan tujuan tentang masa depan bersamanya sebelum ada ikatan yang jelas. 

Masa pacaran hanyalah sebuah masa dimana kita baru berusaha mengenal satu sama lain, maka sewajarnya dalam menjalani siklus ini pemikiran kita haruslah rasional karena segala hal bisa terjadi. 

Kita tidak tahu kedepannya akan bagaimana bersama dia. 

Masa pacaran pun adalah masa yang cukup rawan terjadinya pemutusan sepihak, ini karena tidak adanya ikatan, sehingga dalam situasi ini orang bebas melakukan apapun. 

Maka sebaiknya dalam masa pacaran hindari untuk menggantungkan harapan yang berlebih tentang tujuan hidup kamu kedepan dengan dia. 

Akan lebih baik jika kamu memikirkan masa depan kamu sendiri, meraih mimpi-mimpi kamu. Banyak sisi kehidupan kamu yang lebih luas untuk kamu eksplore dan gali dalam mencapai misi hidupmu yang lebih baik.

Dia hanyalah percikan kecil yang hadir di dalam kehidupanmu, maka akan sangat rugi ketika tujuan kamu hanya terfokus demi dia.

2. Menganggap Dia sebagai sumber kebahagiaan kamu, padahal Sumber kebahagian kamu adalah diri kamu sendiri 

Jangan pernah mengatakan bahwa bahagia kamu bersumber dari dia. Kebahagiaan kamu adalah berasal dari diri kamu sendiri. 

Bahagia adalah sebuah perasaan yang ada dipikiran, jadi bukan karena orang lain. 

Dia hanyalah perantara yang dihadirkan tuhan untuk mengisi hati kamu. Hanya sebagai cara untuk membentuk sebuah perasaan nyaman dan lainnya. Tapi bukan berarti bahagia kamu hanya berasal dari dia. 

Kehidupan kita tidak hanya sebatas dengan dia. Maka bahagia pun sama nggak hanya bersumber dari dia. 

Karena jika kamu merasa bahwa hidupmu yang bahagia saat ini hanya dari dia, maka kamu sangat salah. 

Bagaimana jika pada akhirnya dia ninggalin kamu? Berarti selamanya kamu nggak bisa bahagia?

Untuk itu perlu diterapkan bahwa segala sesuatu haruslah sewajarnya. Jangan melebihkan segala hal, termasuk menganggap dia sebagai orang yang paling istimewa dalam hidupmu dan menggapnya sebagai satu-satunya sumber bahagiamu.

Realistislah dalam memandang kehidupan, faktanya kamu hidup tidak hanya dengan dia. 

Kamu pun bisa mendapatkan bahagia dengan teman atau keluargamu, bukankah ketika itu terjadi maka bahagia yang hadir ke dalam hidupmu akan menjadi tumpah ruah.

3. Menjadi sepasang kekasih harus selalu bertemu dan pergi kemana aja harus ditemani dia, adalah sebuah pandangan yang salah.

Memiliki pacar seringkali membuat kita lupa diri bahwa kehidupannya tidaklah sesempit yang kita kira. 

Realita umum yang seri berlaku dalam kamus pacaran adalah bahwa pacar lebih utama dan lebih penting dari pada hal lainnya. 

Kita seringkali mengorbankan janji dengan keluarga, sahabat, hanya untuk bertemu kekasih. 

Kondisi ini terjadi secara tidak kita sadari telah membuat kita menjadi pribadi yang egois, yaitu mengabaikan orang lain yang ada disekitar kita demi kekasih. Ada kecenderungan didalam pikiran yang menganggap bahwa bertemu pasangan lebih penting. 

Pacaran pun seringkali membuat kita menjadi pribadi yang mulai angkuh dan sombong, hal ini juga terjadi secara tidak kita sadari. 

Dulu sebelum punya pacar, kita sering keluar jalan bareng sama sahabat, lantas setalah pacaran kita menjadi tidak ingat dengan mereka. Kita lebih asik jalan berdua dan menghabiskan waktu bersamanya, sehingga orang lainnya mulai kita abaikan.

Ketika ada sahabat yang mengajak keluar pun kita seringkali bilang malas dengan alasan bertemu pacar,.

Lalu apakah salah bertemu pasangan?

Bertemu pasangan bukanlah sebuah kesalahan, karena hal ini adalah salah satu tuntutan untuk menjaga hubungan tetap erat. Meskipun demikian Kita mesti adil dalam memanajemen waktu, hidup kita juga butuh kestabilan, berinteraksi dengan orang lainnya. Tanpa menjalani hidup dengan kestabilan, maka akan menjadi timpang sebelah saat terjadi sebuah masalah. 

Bagaimana jika suatu saat dia pergi. Bukankah hidupmu akan bertambah susah.

Dan ingatlah bahwa untuk membangun komunikasi dengan orang disekitarmu saat dia pergi tidaklah mudah. Akan sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang yang mulai asing dalam hidupmu. 

Kesusahan lainnya adalah tidak akan ada orang yang akan menyemangati kamu disaat kamu terpuruk. Karena orang-orang yang dulu dekat kamu sudah menjauh karena perilakumu. Itukah yang kamu inginkan?

4. Memiliki sikap dan tindakan bahwa apapun akan kamu lakukan untuk membahagiakan dia adalah sebuah kebodohan

Karena cinta kepadanya yang amat besar, maka kamu berusaha untuk melakukan apapun demi membuat bahagia. 

Hei sadarlah, itu adalah kesalahan terbesar.

Bagaimana kamu bisa merasa bahagia dan nyaman bersamanya jika apa yang kamu lakukan selama ini hanya berpusat ingin membuatnya bahagia. Bukankah dengan kamu melakukan itu sama saja menyiksa diri kamu sendiri saat kamu melakukan hal yang tidak kamu sukai karena hanya ingin melihat dia tersenyum. 

Pikiranmu yang terpusat pada tujuan untuk membahagiakan dia, secara tidak langsung juga telah mengabaikan hakmu, kamu juga memiliki hak untuk dibahagiakan olehnya.

Jalinan kasih yang ideal seharusnya disertai dengan akal sehat serta tumbuh secara adil. Semua hal yang berjalan harus juga ditimbang dan diukur untuk melihat kesalahan yang bisa diperbaiki.

Membahagiakan pasangan adalah keutamaan yang harus dilakukan tapi harus pula mempertimbangkan cara yang dilakukan untuk menempuhnya dengan bijaksana. 

Apakah cara yang kita lakukan itu melanggar norma atau tidak. Apakah hal yang kita tindakkan itu menyalahi aturan atau tidak, dan apakah hal itu merugikan kita atau tidak. 

Tanpa disertai dengan akal yang sehat, maka kita akan cenderung melakukan kecerobohan karena tidak berpikir tentang konsekuensi yang akan terjadi. 

Jika apa yang kamu lakukan untuk membuat dia bahagia adalah sesuatu yang memang salah, maka kamu tak perlu melakukannya. Jika dia memaksamu, maka dia bukan orang yang tepat untuk kamu. 

5. Terlalu percaya padanya karena kamu mengira sudah tahu banyak hal tentang dia

Kamu mencintai dia dengan dengan sepenuh hati, maka kamu pun sangat mempercayainya. Kepercayaan yang besar membuat kamu berpikir postif bahwa dia bisa memenuhi apa yang menjadi harapan kamu. Padahal kamu tidak pernah tahu pasti tentang hatinya dan tentang bagaimana akhir cerita cintamu dengannya.

Untuk kamu yang penting kini adalah kepercayaan. Sehingga kamu terkadang mengabaikan perkataan orang lain yang berbicara tentangnya. 

Ini karena kamu merasa bahwa kamu sudah sangat paham dan tahu betul tentang dia.

Akan tetapi apakah memang demikian? Apakah kamu bisa menjamin bahwa hatinya sudah mantap denganmu? Apa yang membuat kamu betul-betul yakin?

Apakah karena dia selalu bersikap baik dan manis kepadamu, bersikap mesra dan romantis di depanmu? Tapi bagaimanakah saat kamu tidak bersamanya?

Ingatlah bahwa hidup ini seperti putaran waktu, tentang sikap dia selama ini bisa saja berubah kapanpun. Siapa yang bisa menjamin bahwa rasa cinta akan selalu ada, bagaimana jika nanti dia berubah? Apakah kamu siap sakit menerima kenyataan bahwa apa yang selama ini kamu gantungkan kepadanya berubah menjadi debu yang berterbangan. 

Maka baiknya dalam cinta menaruh kepercayaan dengan sepantasnya. Kamu memang diharuskran percaya dia, karena kepercayaan adalah hal yang baik untuk sebuah hubungan. Meskipun demikian, menaruh kepercayaan juga tidak boleh sepenuhnya. Harus pula mempertimbangkan tentang baik-buruknya.

6. Terlalu tergantung padanya tanpa kamu sadari membuat kamu semakin rapuh

Dalam jalinan kasih seringkali tanpa kita sadari, kita membuat kesalahan dengan terlalu bergantung padanya. Meskipun kita menyangkal bahwa kita tidak menggantungkan hidup ke dia, akan tetapi pada realittanya apa yang kita lakukan selama ini tidak pernah jauh dari perilaku yang cenderung mencirikan ketergantungan dalam banyak hal ke dia. 

Kemana aja pengen ditemeni, tiap malam pengen smsan atau teleponan, pagi-pagi pengennya dibangunin, siangnya dikit pengen tau dia lagi ngapain, ngapain aja kita ngasih kabar,setiap saat pengennya dijemput, bahkan mau makan pun kita pengen ditemenin meskipun dari jauh. 

Dalam banyak hal kita selalu mengandalkan dia dan menginginkan dia ada disekitar kita.

Pengennya perhatian biar mesra, tapi caranya yang keliru. Kekeliruannya adalah kita telah menyeting waktu sedemikian ketat dengannya tanpa memberi kebebasan. Hidup kita satu hari penuh seolah-olah hanya untuk dia.

Tanpa kita sadari hal itu telah mengarahkan diri kita menuju kerapuhan. 

Karena cara yang kita lakukan seperti ini akan mudah membuat kita terjatuh, saat tiba-tiba dia menghilang dari kehidupan kita. 

Hidup yang semula ramai karena ada dia, bisa berubah seketika menjadi hening saat tak ada dirinya. 

Karena ketergantungan inilah yang akhirnya membuat kita sulit untuk bangkit saat menerima sakit. Apakah itu yang kamu harapkan?

Maka alangkah baik didalam menjalani hubungan dilakukan secara alamiah. Perhatian yang kita lakukan tidaklah bergantung kepada kuantitas, melainkan mengedepankan kualitas.

Hilangkan kebiasaan kamu yang terlalu fokus ke dia. Hidup kamu seharusnya harus normal seperti orang lainnya. Ada waktu yang kamu sediakan juga untuk sahabat kamu dan keluarga. 

Jika kamu hanya terpusat ke hubungan kamu saja, maka pemikiran kamu pun hanya akan berputar disitu saja. Ketika itu kamu lakukan terus menerus sama aja kamu membuat diri kamu seolah tak bisa hidup tanpa dia. Bagaimana jika akhirnya dia pergi. 

Alangkah etisnya jika kamu mulai merubah pemikiran kamu dengan mulai berpikir tentang hidup kamu sendiri. Mengejar mimpi dan citamu, menggapai masa depanmu agar lebih cerah. 

Meskipun demikian perlu digaris bawahi bahwa semua harapan tidak melulu akan menjadi kenyatan. Dalam tawa selalu disertai pula dengan luka. Sebuah hukum alam yang tidak bisa kita bantah dan hindari.

Andai saja hidup ini selalu dipenuhi dengan kesuksesan, maka hidup ini tidak akan menarik.

Nggak perlu susah payah dijamin sukses, enak betul!

Jika seperti itu maka didunia ini tidak akan ada yang mau berusaha, semua orang akan malas karena ada jaminan bahwa tanpa usaha semua bisa terwujud. 

Karena itu kita seharusnya layak bersyukur dan siap untuk menerima segala konsekuensi dari sebuah cita-cita yang kita agungkan. Karena itulah seni hidup, ada usaha maka akan ada hasil.

Padahal kegagalan dalam sebuah hubungan adalah sesuatu yang wajar. 

Hidup adalah seperti roda yang berputar, penuh misteri diluar kehendak kita. Maka siapapun tak akan pernah tahu akan nasibnya kelak. Kita hanya diberi kuasa untuk berusaha, itupun tak menjamin hidup kita akan berakhir sama seperti yang kita inginkan.

Dan Jangan pernah mengatakan bahwa hidup ini tak adil saat kita mengalami kepahitan. 

Berbicara tentang ketidak adilan, sebetulnya kita sendirilah yang nggak adil. Ingin merasa bahagia tapi tidak mau menerima luka. Bagaimana bisa?

Untuk itulah kita perlu memberi garis batas tentang harapan.

Agar apa yang kita inginkan menjadi nyata maka harus menyesuaikan dengan logika. Tidak asal membabi buta.

Sebelum menerapkan cara untuk tidak terlalu berharap dengan pasangan, kita harus memahami terlebih dahulu tentang konsep sebuah harapan. 

Mungkin kalian akan bertanya

Ini penting dan sangat berpengaruh terhadap hidup kita!

Akhir kata, itulah beberapa hal yang bisa dilakukan agar tidak terlalu berharap dengan pacar. Karena bagaimanapun sesuatu yang berlebihan tidaklah wajar. Tidak elok jika kita memperlakukan sesuatu secara tidak semestinya, karena pada akhirnya akan membuat diri kita menjadi rugi sendiri. 

Oh ya!!!! Jika masih ada yang menganjal dan menjadi pertanyaan, maka kamu bisa menuliskannya dikolom komentar. kita diskusikan bersama masalah seputar hubungan cinta untuk menemukan solusi terbaik.

Berharap itu boleh tapi harus yang sewajarnya agar ketika kegagalan menghampiri kita, kita mampu menerimanya dengan terbuka dan ikhlas.

Harapan terletak di dalam pikiran, kita yang menentukannya, bukan orang lain